AS menghukum warga Kanada yang menceritakan video ISIS dengan hukuman penjara seumur hidup

Washington (AFP) – Seorang militan Kanada yang dikatakan sebagai pemain kunci dalam produksi propaganda kelompok Negara Islam dan yang menceritakan beberapa video kekerasan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Jumat (29 Juli), kata Departemen Kehakiman Amerika Serikat.

Mohammed Khalifa, yang lahir di Arab Saudi, mengaku bersalah pada bulan Desember karena berkonspirasi untuk memberikan dukungan material kepada Negara Islam, juga dikenal sebagai ISIS, yang mengakibatkan kematian.

Menurut dakwaan Departemen Kehakiman (DOJ), ia meninggalkan Kanada pada tahun 2013 untuk bergabung dengan kelompok militan di Suriah, di mana ia dengan cepat mengambil peran utama dalam “kekhalifahan” yang memproklamirkan diri yang mengangkangi negara itu dan Irak.

Khalifa, sekarang berusia 39 tahun, dengan cepat mulai melayani dalam “peran penting” dalam kelompok ISIS dan pada tahun 2014 telah menjadi anggota kunci dari sel propaganda, kata DOJ, khususnya karena penguasaannya terhadap bahasa Inggris dan Arab.

Sel itu terutama berada di balik produksi video sandera asing yang dieksekusi, termasuk jurnalis AS James Foley dan Steven Sotloff, yang dipenggal pada tahun 2014.

Khalifa juga memberikan sulih suara bahasa Inggris untuk dua video ISIS yang paling “sangat kejam”, dari 2014 dan 2017, di mana ia terlihat mengeksekusi tentara Suriah, kata DOJ.

Dia juga diduga narator video rekrutmen yang menunjukkan serangan ISIS di Prancis dan Belgia, yang mendesak orang lain untuk mengambil bagian dalam tindakan kekerasan serupa.

Pada Januari 2019, ia ditangkap dalam baku tembak oleh pasukan Suriah yang didominasi Kurdi yang bersekutu dengan AS.

Dalam sebuah wawancara pada tahun yang sama dengan CBC Kanada dari penjara Suriah, Khalifa tidak menunjukkan penyesalan atas tindakannya.

Dia mengatakan dia ingin kembali ke Kanada bersama istri dan ketiga anak mereka, tetapi dengan syarat dia tidak akan diadili di sana.

Namun, ia dipercayakan pada tahun 2021 kepada otoritas Amerika dan akhirnya dipindahkan ke AS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *