AS Perintahkan Personel Keluar dari Ukraina Atas Ancaman dari Rusia

Kyiv (Bloomberg) – Amerika Serikat mengevakuasi personel Departemen Luar Negeri dan operasi kedutaan dari Ukraina ke Polandia pada Senin (21 Februari), di tengah kekhawatiran bahwa kondisi keamanan dapat memburuk menyusul pengakuan Presiden Rusia Vladimir Putin atas dua wilayah separatis di bagian timur negara itu.

Para pejabat AS diperkirakan akan tetap berada di sebuah hotel tepat di seberang perbatasan dengan Polandia, meskipun mereka dapat kembali ke Ukraina segera setelah Selasa jika Departemen Luar Negeri menentukan bahwa situasi keamanan telah stabil, menurut beberapa pejabat AS yang menggambarkan langkah itu dengan syarat anonimitas.

Langkah kontingen kecil diplomat Amerika yang masih berada di Ukraina terjadi setelah AS telah memindahkan kedutaannya dari ibu kota Kyiv ke kota barat Lviv.

Presiden Joe Biden memperingatkan pada hari Jumat bahwa intelijen AS mengindikasikan Rusia dapat melancarkan serangan ke ibu kota, dan Departemen Luar Negeri selama berminggu-minggu telah mendorong warga Amerika untuk meninggalkan negara itu sebelum pecahnya permusuhan.

Seorang juru bicara Gedung Putih menolak berkomentar, sementara Rusia membantah berniat untuk menyerang Ukraina.

Sebelumnya Senin, Putin mengumumkan dia bisa mengerahkan pasukan “penjaga perdamaian” ke daerah-daerah yang memisahkan diri.

Kegiatan kedutaan dan konsuler akan berlanjut dari Polandia dan langkah itu tidak dimaksudkan untuk menandakan adanya pergeseran dukungan AS untuk Ukraina, menurut dua pejabat AS.

AS memperingatkan pejabat tinggi di Ukraina sebelum menarik staf kedutaannya, dan berkonsultasi dengan sekutu yang juga mengoperasikan fasilitas diplomatik di negara itu.

Beberapa negara lain telah memindahkan kedutaan mereka dan mengeluarkan peringatan perjalanan yang memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Ukraina, menyusul penilaian AS bahwa Rusia mungkin berencana untuk menyerang dalam waktu dekat.

Ada harapan bahwa langkah itu akan memaksa orang Amerika yang tetap di negara itu untuk keluar secepat mungkin, kata salah satu pejabat. Langkah ini menggarisbawahi kekhawatiran bahwa operasi militer Rusia di Ukraina mungkin tidak membedakan antara target militer dan sipil.

Pejabat itu juga mengatakan AS sedang bekerja untuk menawarkan bantuan kepada karyawan Ukraina yang bekerja di kedutaan, mempertahankan penggajian dan menawarkan beberapa uang muka pekerja pada gaji mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *