Bandara Kuala Lumpur menggantikan peralatan yang rusak tetapi masih mengalami beberapa penundaan

PETALING JAYA – Operator Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia (KLIA) pada hari Jumat (23 Agustus) mengidentifikasi kegagalan jaringan sebagai penyebab gangguan yang melanda bandara sejak Rabu (21 Agustus).

Operator bandara Malaysia Airports Holdings Berhad mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa mereka telah mengganti peralatan jaringan sebagai bagian dari langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikan masalah, dan bahwa saat ini sedang diuji dan dipantau secara ketat untuk stabilitas.

CEO grup Bandara Malaysia Raja Azmi Raja Nazuddin mengatakan telah ada kemajuan dalam stabilitas jaringan sejak peralatan jaringan diganti.

“Sistem kritis di terminal utama KLIA sekarang sebagian besar sudah aktif dan berjalan,” katanya dalam pernyataan itu. “Namun demikian, kami telah mengadopsi pendekatan hati-hati dan akan tetap waspada karena kami masih mengalami beberapa masalah intermiten.”

Dalam gangguan pertama sistem manajemen bandaranya, operasi di KLIA terhenti selama berjam-jam pada Rabu malam, dengan sejumlah penerbangan tertunda dan ribuan penumpang terdampar dan frustrasi.

Gangguan tersebut menurunkan tampilan informasi penerbangan, konter check-in, penanganan bagasi dan koneksi Wi-Fi.

Gangguan berlanjut pada hari berikutnya dan belum sepenuhnya diselesaikan pada hari Jumat, dengan otoritas bandara menyarankan penumpang untuk berada di terminal empat jam sebelum keberangkatan mereka untuk memastikan mereka melakukan penerbangan tepat waktu.

Ini mendesak penumpang untuk tiba di bandara lebih awal dan check-in melalui aplikasi seluler atau situs web maskapai masing-masing.

Operator bandara tidak memberikan pembaruan tentang jumlah penerbangan yang telah ditunda dalam pernyataannya, tetapi The Star melaporkan bahwa setidaknya 68 penerbangan telah mengalami penundaan sejak Kamis (22 Agustus) malam.

Raja Azmi mengatakan pada hari Jumat bahwa terminal utama KLIA masih mengalami beberapa penundaan, tetapi “situasinya membaik karena langkah-langkah yang telah diberlakukan”.

Operator mengatakan pihaknya mengelola pembatalan dan penundaan penerbangan dengan memanfaatkan semua 38 teluk terpencil di terminal utama KLIA untuk melayani pesawat yang tidak dapat melanjutkan ke gerbang yang dijadwalkan, serta menyediakan bus tambahan dan layanan penanganan darat untuk memfasilitasi pergerakan penumpang.

Ia menambahkan bahwa mereka telah memperpanjang jam operasi di semua bandara lainnya secara nasional untuk melayani penerbangan yang tertunda dari Kuala Lumpur, dan juga mengerahkan 1.000 staf tambahan untuk membantu penumpang di darat.

Tenaga tambahan akan tetap di tempat sampai situasi kembali normal, katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *