KUALA LUMPUR (REUTERS) – Pihak berwenang Malaysia pada Jumat (23 Agustus) mengatakan mereka telah menyita hampir 3,7 ton (3.700 kg) ketamin dan kokain senilai sekitar US $ 161 juta (S $ 223,3 juta) dalam tangkapan narkoba terbesar di negara itu hingga saat ini.
Malaysia adalah titik transit utama untuk narkotika ilegal, dengan pihak berwenang menyita rekor jumlah kristal metamfetamin pada tahun lalu.
Sekitar 467 kg ketamin yang disimpan dalam karung ditemukan di sebuah ruko di Puncak Alam, di pinggiran Kuala Lumpur, selama penggerebekan bersama oleh petugas Bea Cukai dan polisi pada 18 Agustus, direktur jenderal Bea Cukai Paddy Abdul Halim mengatakan kepada wartawan.
Penemuan itu diikuti oleh penangkapan dan interogasi tersangka yang kemudian memimpin tim ke toko lain, di mana 3.200 kg kokain ditemukan.
Ketamin itu diyakini telah dikirim ke Malaysia dari Pakistan, sedangkan kokain berasal dari Ekuador, kata Paddy.
“Penyelidikan awal menunjukkan bahwa obat-obatan yang dicurigai dimaksudkan untuk diekspor ke negara ketiga,” katanya.
Obat-obatan yang disita diperkirakan bernilai sekitar RM676 juta (S $ 223,8 juta), katanya.
Pihak berwenang menahan empat warga Malaysia dan sembilan orang asing selama operasi.