Mengumpulkan suara unik Singapura

Foto-foto telah lama mengabadikan momen-momen spesial dalam waktu, mendokumentasikan wajah, tempat, dan puncak serta palung kehidupan dalam bentuk visual. Tetapi ada soundtrack sejarah juga: Apa yang mungkin dikumpulkan seseorang dari masa depan tentang kehidupan di Singapura saat ini berdasarkan warisan auralnya?

Di sinilah SoundscapeSG – inisiatif crowd-sourcing yang bertujuan untuk membangun peta suara Singapura – masuk. Diluncurkan oleh Dewan Perpustakaan Nasional (NLB) pada bulan Agustus untuk menandai Hari Nasional ke-55, proyek ini mengundang masyarakat untuk menyumbangkan rekaman suara kehidupan sehari-hari hari sebelum menghilang.

Menangkap cuplikan lanskap suara Singapura

Anda dapat menyumbangkan rekaman suara yang unik untuk Singapura dan warga Singapura di lima area berikut:

  • Aksen dan dialek lokal (misalnya bahasa yang digunakan oleh wilayah atau kelompok sosial tertentu);
  • Satwa liar dan alam (misalnya suara tanaman, hewan, dan lanskap seperti taman dan jalan setapak);
  • Suara jantung (misalnya suara di rumah, pasar basah, pusat jajanan, dek kosong, dll.);
  • Suara di tempat kerja (misalnya suara di tempat kerja berbagai industri);
  • Festival dan perayaan (misalnya suara festival yang dirayakan di Singapura).

Kunjungi www.nas.gov.sg/citizenarchivist/SoundScape, pilih tema (misalnya aksen dan dialek lokal) dari rekaman suara yang ingin Anda unggah, lalu klik pada peta untuk menunjukkan di mana rekaman itu direkam di Singapura. Anda kemudian perlu memasukkan detail seperti judul dan deskripsi rekaman.

Semua rekaman suara akan dinilai kesesuaiannya sebelum diunggah di portal Arsip Nasional Pengarsip Warga Singapura. Repositori aural ini akan menjadi bagian tak ternilai dari warisan bersama Singapura. Suara, seperti gambar, bisa bernilai seribu kata juga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *