TAIPEI — Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Sabtu (20 April) mengucapkan selamat kepada waria Taiwan Nymphia Wind karena memenangkan RuPaul’s Drag Race, orang pertama dari Asia Timur yang merebut mahkota.
Tsai dan Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa telah memperjuangkan hak-hak LGBTQ+ menjadikan pulau itu benteng nilai-nilai liberal, dan pada 2019 Taiwan melegalkan pernikahan sesama jenis untuk pertama kalinya di Asia.
“Selamat kepada Anda, Nymphia Wind, karena telah begitu berhasil dalam bentuk seni drag yang sulit, dan karena menjadi orang Taiwan pertama yang naik panggung dan menang di RuPaul’s Drag Race,” tulis Tsai di Instagram dalam bahasa Inggris.
“Tepat setelah dinobatkan sebagai ratu, Anda berkata ‘Taiwan, ini untuk Anda.’ Taiwan berterima kasih kepada Anda karena telah hidup tanpa rasa takut,” tambahnya.
Ibu kota Taiwan, Taipei, menjadi tuan rumah pawai Pride terbesar di Asia Timur setiap Oktober. Tahun lalu, wakil presiden Lai Ching-te, yang memenangkan pemilihan sebagai presiden Taiwan berikutnya pada Januari, berbaris di Pride menjadi pemimpin pemerintah paling senior yang pernah hadir.
Nymphia Wind sudah menjadi seniman mapan di kancah drag Taiwan yang berkembang pesat, sering mengenakan pakaian over-the-top yang terinspirasi oleh pisang, dan telah melakukan pertunjukan di kuil-kuil Taiwan dan pemotretan di pasar basah berpakaian seperti pisang.
Bintang-bintang dari Drag Race, yang baru saja mengakhiri musim ke-16, juga datang ke Taiwan untuk tampil.
Keterbukaan Taiwan terhadap isu-isu LGBTQ+ sangat kontras dengan tetangga raksasanya, China, yang mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya sendiri.
Sementara hubungan sesama jenis tidak ilegal di China, pernikahan sesama jenis adalah, dan pemerintah telah menindak aktivis dan penggambaran orang-orang LGBTQ+ di media.
BACA JUGA: Aktivis LGBTQ Hong Kong kesal dengan aturan gender KTP yang direvisi