Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada 20 April mengatakan kawasan Pasifik Selatan seharusnya tidak menjadi arena persaingan kekuatan besar dan bahwa bantuannya kepada negara-negara di sana bebas dari kondisi politik.
Pasifik telah menjadi sumber persaingan ketat untuk pengaruh antara Washington, yang secara tradisional memandang kawasan itu sebagai halaman belakangnya, dan Beijing, yang telah menargetkan sekutu diplomatik Taiwan di sana.
Wang membuat komentar pada konferensi pers bersama dengan mitranya dari Papua Nugini selama kunjungan ke negara itu.
“Wilayah Pasifik Selatan seharusnya tidak menjadi arena bagi kekuatan besar untuk bermain-main, dan tidak ada negara yang boleh memperlakukan negara-negara kepulauan itu sebagai ‘halaman belakang’ sendiri atau terlibat dalam permainan zero-sum dan pengaturan eksklusif,” kata Wang.
Dia mengatakan setiap upaya untuk memprovokasi konfrontasi di kawasan Pasifik Selatan tidak melayani kebutuhan rakyatnya.
“Keterlibatan dan kerja sama China dengan negara-negara kepulauan Pasifik Selatan didedikasikan untuk saling mendukung dan membantu mencapai pembangunan bersama, tanpa kepentingan geopolitik,” ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa China bersedia untuk mempertahankan pertukaran tingkat tinggi dengan Papua Nugini dan membuka negosiasi untuk perjanjian perdagangan bebas sesegera mungkin.
Media pemerintah Xinhua melaporkan Wang mengatakan bahwa semua pihak harus menghormati pilihan rakyat Kepulauan Solomon dan menahan diri untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri mereka.
Perdana Menteri Kepulauan Solomon yang pro-China Manasseh Sogavare telah mempertahankan kursinya dalam pemilihan nasional, media lokal melaporkan pada 19 April.
Pemilihan hari Rabu adalah yang pertama sejak Sogavare mencapai pakta keamanan dengan China pada tahun 2022 dan menarik negara Kepulauan Pasifik itu lebih dekat ke Beijing, sebuah langkah yang memicu kekhawatiran di AS dan Australia karena dampak potensial pada keamanan regional.
BACA JUGA: Filipina Sebut Keputusan Perkuat Hubungan dengan Jepang dan AS ‘Pilihan Berdaulat’