MOSUL, Irak – Setidaknya lima roket diluncurkan dari kota Zummar Irak menuju pangkalan militer AS di timur laut Suriah pada hari Minggu (21 April), dua sumber keamanan Irak dan seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters.
Serangan terhadap pasukan AS adalah yang pertama sejak awal Februari ketika kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak menghentikan serangan mereka terhadap pasukan AS.
Itu terjadi sehari setelah Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani kembali dari kunjungan ke Amerika Serikat, di mana ia bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih.
Sebuah posting di grup Telegram yang berafiliasi dengan Kataib Hezbollah mengatakan faksi-faksi bersenjata di Irak telah memutuskan untuk melanjutkan serangan setelah jeda hampir tiga bulan setelah melihat sedikit kemajuan dalam pembicaraan untuk mengakhiri koalisi militer pimpinan AS di negara itu.
Grup Telegram populer lainnya yang dekat dengan Kataib Hezbollah, Sabreen News, kemudian mengatakan belum ada pernyataan resmi oleh faksi yang didukung Iran.
Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan lebih dari lima roket ditembakkan dari Irak ke arah pasukan di pangkalan koalisi di Rumalyn, Suriah, tetapi tidak ada personel AS yang terluka.
Pejabat itu menyebutnya sebagai “serangan roket yang gagal,” tetapi tidak segera jelas apakah roket gagal mencapai pangkalan atau dihancurkan sebelum mereka mencapai pangkalan. Juga tidak jelas apakah pangkalan itu adalah target itu sendiri.
Setelah itu, kata pejabat itu, sebuah pesawat dari koalisi pimpinan AS di Irak dan Suriah melakukan serangan terhadap peluncur tersebut.
Dua sumber keamanan dan seorang perwira militer senior di Irak mengatakan sebuah truk kecil dengan peluncur roket terpasang di bagian belakang telah diparkir di Zummar, sebuah kota di perbatasan dengan Suriah.
Seorang perwira militer mengatakan truk yang hancur itu disita untuk penyelidikan lebih lanjut dan penyelidikan awal menunjukkan truk itu dihancurkan oleh serangan udara.
“Kami berkomunikasi dengan pasukan koalisi di Irak untuk berbagi informasi tentang serangan ini,” tambah perwira itu.
Sel Media Keamanan Irak, sebuah badan resmi yang bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi keamanan, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Irak telah meluncurkan “operasi pencarian dan inspeksi luas” yang menargetkan para pelaku di dekat perbatasan Suriah, berjanji untuk membawa mereka ke pengadilan.
Serangan itu terjadi setelah ledakan besar di sebuah pangkalan militer di Irak Sabtu pagi menewaskan seorang anggota pasukan keamanan Irak yang mencakup kelompok-kelompok yang didukung Iran. Komandan pasukan mengatakan itu adalah serangan sementara tentara mengatakan sedang menyelidiki dan tidak ada pesawat tempur di langit pada saat itu.
BACA JUGA: ISIS Masih Jadi Ancaman di Irak, Ini Kata Dubes AS