Wina (AFP) – Polisi Austria pada Senin (9 November) melancarkan penggerebekan di lebih dari 60 alamat yang diduga terkait dengan Islam radikal di empat wilayah, dengan perintah diberikan agar 30 tersangka diinterogasi, kata jaksa.
Kantor kejaksaan wilayah Styria mengatakan pihaknya “melakukan penyelidikan terhadap lebih dari 70 tersangka dan terhadap beberapa asosiasi yang diduga menjadi anggota dan mendukung organisasi teroris Ikhwanul Muslimin dan Hamas”.
Ia menekankan dalam sebuah pernyataan bahwa “operasi itu tidak memiliki hubungan dengan serangan teror di Wina pada 2 November”, tetapi merupakan hasil dari “penyelidikan intensif dan komprehensif yang dilakukan selama lebih dari setahun”.
Di antara dugaan pelanggaran adalah membentuk asosiasi teroris, pendanaan terorisme dan pencucian uang.
Penggerebekan terjadi di wilayah Styria, Kärnten, Austria Hilir dan Wina.
Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer mengatakan penggerebekan itu bertujuan untuk “memotong akar Islam politik”.
“Kami bertindak melawan organisasi kriminal, ekstremis dan tidak manusiawi ini dengan segenap kekuatan kami,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Serangan Senin lalu oleh seorang pria bersenjata ekstremis di pusat kota bersejarah Wina menewaskan empat orang.
Itu adalah serangan besar pertama dari jenisnya di Austria selama beberapa dekade dan yang pertama disalahkan pada seorang Islamis.