Sydney (ANTARA) – Tonga terhubung kembali ke dunia pada Selasa (22 Februari) menyusul perbaikan kabel bawah laut, kata para pejabat, sebulan setelah letusan gunung berapi dan tsunami memutus komunikasi ke negara kepulauan Pasifik yang terpencil itu.
“Orang-orang di pulau utama akan memiliki akses segera,” kata kepala eksekutif Tonga Cable James Panuve kepada Reuters melalui telepon, setelah sebuah kapal perbaikan menyerahkan kabel yang dipulihkan pada Selasa sore.
Pendeta sekolah Penisimani Akauola Tonga termasuk di antara mereka yang kembali online untuk pertama kalinya sejak bencana melanda negara pulau kecil itu pada pertengahan Januari.
“Posting pertama di Facebook sejak 15 Januari! Sangat diberkati atas kesempatannya! Malo Tonga Cable & Pemerintah Tonga!” tulisnya.
Warga Tonga telah berjuang dengan layanan satelit darurat saat perbaikan kabel dilakukan.
Kapal perbaikan Reliance membutuhkan waktu 20 hari untuk mengganti bagian 92 km dari kabel serat optik bawah laut sepanjang 827 km yang menghubungkan Tonga ke Fiji dan jaringan internasional lainnya.
Panuve berterima kasih kepada perusahaan telekomunikasi di pulau-pulau Pasifik yang berdekatan, khususnya Kaledonia Baru, yang menyediakan kabel panjang ketika Tonga habis.
Pekerjaan berikutnya adalah memperbaiki kabel domestik yang menghubungkan pulau utama Tongatapu dengan pulau-pulau terpencil yang paling parah dilanda tsunami, yang bisa memakan waktu enam hingga sembilan bulan, kata Panuve.
“Kami tidak memiliki cukup kabel,” tambahnya.
Namun, komunikasi menggunakan layanan satelit sementara ke pulau-pulau terpencil akan membaik setelah jaringan Tonga mengalihkan pulau utama dari satelit ke serat, katanya.
Salah satu dari dua penyedia layanan utama, Digicel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa semua pelanggannya di pulau Tongatapu dan Eua terhubung ke dunia luar saat konektivitas data dipulihkan.