Jaksa Agung telah mengajukan perintah terhadap pengacara hak asasi manusia M. Ravi karena penghinaan terhadap pengadilan atas perilakunya selama dua proses pengadilan terpisah di hadapan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negara pada November tahun lalu.
Kasus pertama melibatkan mantan sopir bus Chua Qwong Meng, yang menuntut SBS Transit atas dugaan praktik kerja yang tidak adil.
Yang kedua adalah kasus pidana yang melibatkan Magendran Muniandy, seorang warga Malaysia, 33, yang dituduh memalsukan berbagai dokumen, termasuk izin kunjungan dan surat yang mendukung perpanjangan izin kunjungan jangka panjangnya.
Jaksa Agung Chambers (AGC) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (22 Februari) bahwa mereka juga mengajukan dua keluhan disipliner kepada Law Society of Singapore (LawSoc) terhadap Ravi dan Cheng Kim Kuan dari K K Cheng Law.
AGC mengatakan bahwa mereka yakin Ravi membuat tuduhan bias yang tidak berdasar terhadap para hakim, terus-menerus mengganggu para hakim selama persidangan, mengambil posisi hukum dalam kasus Chua tanpa mendapatkan atau mengkonfirmasi instruksi kliennya, dan salah mengartikan ketersediaannya untuk melakukan proses dalam kasus Magendran.
AGC menambahkan bahwa Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri membuat pengaduan terpisah kepada Jaksa Agung pada Desember tahun lalu mengenai perilaku Ravi.
“Setelah mempertimbangkan keluhan dengan cermat, pada 7 Januari, AGC mengajukan permohonan cuti untuk mengajukan perintah komitmen terhadap Tuan Ravi karena penghinaan terhadap pengadilan,” kata AGC.
Pengadilan Tinggi memberikan cuti untuk kedua kasus tersebut, dan permohonan perintah komitmen terhadap Ravi karena penghinaan terhadap pengadilan diajukan pada 18 Februari.
Tanggal sidang untuk aplikasi belum dijadwalkan.
AGC mengatakan pihaknya juga mengajukan dua keluhan disipliner kepada Law Society terhadap Ravi dan pengacara pengawasnya, Cheng.
Ini terkait dengan dugaan pelanggaran oleh Bapak Ravi dalam melakukan kasus hukum serta dugaan pelanggaran oleh kedua pria tersebut dalam usaha profesional mereka ke Mahkamah Agung Singapura dan Dewan Masyarakat Hukum sehubungan dengan kondisi yang dikenakan pada sertifikat praktik Ravi untuk tahun praktik 2021/2022.
Keluhan tertunda di hadapan Masyarakat Hukum.
Dalam sebuah posting Facebook pada hari Selasa, Ravi mengatakan dia tidak terkejut dengan langkah itu dan bahwa dia telah mempersiapkan diri untuk hari ini.